Saudaraku…
Sungguh !!!, Aku mencintaimu karena
Allah…
Mari kita mulai dengan mengosongkan
pikiranmu dari beban dunia,
Hilangkan angan-anganmu dari
bayang-bayang kesibukan dunia…
Hempaskan seluruh rayuan dunia ke
luar hatimu…
Buang ia untuk sementara, jangan
biarkan ia mengusik ketenangan hatimu…
Dan biarkan pikiranmu tenang,
nafasmu berayun mengikuti hembusan angin malam yang membelai tubuhmu…
Rasakan… dengarkan… suara jangkrik
mengantarmu dalam keheningan malam ini
Di bawah remang-remang cahaya sang
rembulan yang menyinari dirimu yang sendiri
Serahkan dirimu pada Allah…
Serahkan tawakkalmu pada-Nya…
Biarkan diri kita merasakan
kebergantungan hanya kepada Allah….
Saudaraku…
Sesaat dan sejenak kali ini, biarkan
beban di pundak atas semua beban kita lupakan,
keluarkan ia dari pikiranmu
lupakan ia untuk sesaat saja….
Dan biarkan semua itu… lepas …
keluar bersama keluarnya nafasmu…
Ayo… tarik nafasmu… …… ……. ……..
Tahan……… ….. ….. dan lepaskan
semua beban itu bersama hembusan nafasmu…..
Sekali lagi…. Tarik nafasmu………….
……….. ……………….
Hembuskan …. Dan biarkan beban itu
mengalir meninggalkan pikiran antum……………………………..
Biarkan kali ini keheningan malam
menyelimuti tubuhmu…
Mengantarmu menisik kesunyian di
gelap gulita…
dan biarkan diri kita merenung
menyelami makna kata-kataku ini…
Ikhwafillah…
Tanpa sadar diri kita telah ada
diwaktu sekarang…
Waktu begitu cepat berlalu…
Antum telah dewasa sebagai seorang
aktivis dakwah…
Tahun-tahun telah berlalu mengantar
kita, membuai diri kita akan gemerlapnya corak dan warna kampus…
Tanpa sadar kita telah memiliki
junior…
Dan tentu panggilan “kak…”,
mengandeng nama-nama kita di saat adik-adik kita menyapa
Semester demi semester pun telah
berlalu…, tinggal kita menghitung bulan demi bulan… keberadaan Kita di kampus
ini sudah akan berakhir…
Tapi tahukah kita ikhwan fillah…
Bahwa waktu itu telah menipu kita…
Waktu itu telah membuat kita
terpedaya…
Waktu itu telah membuat kita
melupakan diri kita sendiri…
Waktu itu telah membuat kita rugi
dengan kerugian yang begitu besar…
Waktu itu telah melalaikan kita dari
tugas allah…
Kita sudah merasa cukup dengan ilmu
kita sekarang…
Kita sudah merasa bangga dengan
pemahaman kita sekarang…
Kita sudah merasa mapan dengan apa
yang kita ketahui sekarang…
Kita merasa puas dan bibir berucap
syukur “Alhamdulillah…”, saat hidayah dating menyapa kita, saat hidayah Allah azza wa jalla menghampiri dan masuk ke dalam
relung hati kita,
Dan dengan hidayah itu…
hati kita menjadi bersinar terang…
hati kita menjadi hidup…
jalan dunia menjadi jelas, yang mana
yang shahih dan yang mana yag bathil…
dengan hidayah Allah, kita telah
menjadi orang-orang yang ditunjuki terang, dari gelap dan suramnya masa lalu
kita, kita diangkat dari lumpur hina dunia dan dari lembah kenistaan maksiat
menuju terangnya cahaya islam dan puncak-puncak kemuliaan…
ikhwafillah
sungguh kita sadari hidayah itu
begitu mahal….
Yang sekiranya ingin dijual, maka
kita tidak akan mau menukarnya dengan dunia beserta seluruh isinya…
Sungguh!!!, hidayah itu begitu
berarti….
Yang seandainya…, kita tidak
mendapatkannya…., maka mungkin saja…. Diri kita termasuk orang-orang yang
sementara asyik berdu-duaan di tempat-tempat sepi dengan lawan jenis kita….
Yang seandainya hidayah itu tidak
Allah berikan kepada kita…., niscaya kita akan menjadi orang-orang yang duduk
berkumpul meneguk khamr, merokok…., atau minimal berkumpul dalam
majelis-majelis sia-sia….
Na-udzu billah….
Tapi tahukah antum….
Bahwa di saat diri kita disapa oleh
lembutnya hidayah……,
Saat itu pula ratusan bahkan ribuan
manusia berbondong-bondong meninggalkan islam… murtad dari dien yang mulia ini…
Begitulah kondisinya….
Bahwa hari ini… umat islam seperti
sebuah bangunan yang sedang dilalap api…. Di waktu malam…..
Api itu telah memakan sebagian besar
bangunan ini…
Dan hanya beberapa orang yang
terbangun
Tersadar akan kondisi ini….
Mereka pun bangkit dan bergegas…
Berlari mengambil air dan memadamkan
api yang sudah demikian hebat berkobar itu…
Mereka hanya berjumlah beberapa
orang…
Sementara penghuni yang lainnya
sedang nyenyak tertidur…
Terbuai dengan mimpi-mimpi palsu
dari nyanyian-nyanyian cengeng yang melemahkan jiwa….
Terlelap dengan angan-angan sia-sia
dari musik-musik hina yang mengerdilkan jiwa bertemakan “cinta”
Mereka Terbuai dengan kasur-kasur
empuk dari mewahnya kendaraan dan rumah-rumah mereka…
Hidup mereka harus terjual demikian
murah dengan makanan dan minuman haram, yang diperoleh dari penghasilan
syubhat….
Kehidupan mereka harus rela tergadai
dengan pil-pil murahan atau dengan botol-botol perusak akal….
Sementara itu…, para pemimpin hiruk pikuk dengan kekuasaan dan kekayaan…..
Sementara itu… anak-anak jalanan
merengek-rengek kelaparan di pinggir jalan, menanti harap pemberian sesuap
nasi….
Sementara itu…., para artis semakin
hebat mempertontonkan diri mereka…, memperlihatkan aurat-aurat mereka dan
menginjak-injak syariat Allah…!!!
Tidakkah
antum sadar….
Bahwa umat hari telah begitu rusak,
aqidahnya dicekoki dengan keyakinan-keyakinan berbau kesyirikan…., akhlak
dipenuhi dengan akhlak-akhlak jahiliyah… akalnya dipenuhi dengan
pertanyaan-pertanyaan syubhat yang membuang keimanan mereka…..
Ikhwa fillah….
Kalau demikian adanya…, siapa lagi
yang hendak kita berikan panji dakwah ini…
Siapa lagi yang akan kita harapkan
untuk memperbaiki umat ini….
Apakah akan kita serahkan kepada
orang-orang yang sibuk mengurus dunia mereka..????
Ataukah kepada pemuda-pemuda jalanan
yang tidak jelas visi hidup mereka…???
Karena itu… saatnya untuk bergerak.
Maju bergabung bersama pasukan pejuang. Menyambut kebangkiatn dakwah dan
tarbiyah
Diposkan oleh Abufath elFaatih di 22:51