| 
Kata
    Mutiara Islam - Islam
    adalah salah satu agama di dunia yang telah berdiri selama ribuan tahun
    lamanya dengan jumlah pengikut mencapai satu setengah miliar umat dengan
    Alquran sebagai kitab suci utama mereka. Pada tulisan kali ini akan
    menuliskan koleksi kata kata mutiara islam penyejuk hati secara bersambung
    yang dikutib dari Haditz, imam-imam besar, Kata Mutiara Sufi, nabi-nabi
    besar, dan banyak lagi. Berikut adalah koleksi kata mutiara Islam
    yang bertopik tentang ucapan dan pergaulan. Situs Kata-Kata Mutiara akan membahas kata mutiara Islam
    lainnya dengan tema yang berbeda. Selamat mengikuti 
 Kata Mutiara Islam Tentang Ucapan 
 
“Aku
    jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia
    benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta
    walaupun dalam bercanda, aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik
    akhlaknya” (HR Abu Daud) 
“Aku
    tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika
    ia berpendapat salah” (Imam Syafii) 
“Kata
    – kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang
    keras” (Hamka) 
“Setiap
    ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya, kecuali kata – kata berupa amar
    ma’ruf dan nahi munkar serta berzikir kepada Allah” (Al Hadits) 
“Barangsiapa
    memperbanyak perkataan, maka akan jatuh dirinya. Barangsiapa jatuh dirinya,
    maka akan banyak dosanya. Barangsiapa banyak dosanya,  maka nerakalah
    tempatnya” (Al Hadits) 
“Kebanyakan
    yang memasukkan ke neraka adalah dua lubang, yaitu mulut dan fardji
    (kemaluan)” (Al Hadits) 
“Sedikit
    berbicara adalahs ebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah
    kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan
    satu faktor yang dapat meringankan dosa” (Al Hadits) 
“Bahagia
    sekali orang – orang yang menahan lidahnya daripada berkata – kata secara
    berlebih – lebihan dan mendermakan hartanya yang lebih” (Al Hadits) 
“Diam
    adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya. Kebanyakan
    dosa anak Adam adalah karena lidahnya” (Al
    Hadits) 
“Sesungguhnya
    sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih pahit daripada
    jadam, lebih panas daripada bara, dan lebih tajam daripada tusukan.
    Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang
    baik, karena jika tidak tumbuh semuanya niscaya akan tumbuh sebagian” (Al Haditz) 
“Barangsiapa
    banyak diam maka dia akan selamat” (Al Hadits) 
“Keselamatan
    manusia itu terletak dalam menjaga lidahnya” (Al
    Hadits) 
“Tiap
    – tiap tempat ada kata – katanya yang tepat, dan pada setiap kata ada tempatnya
    yang tepat. Setiap pekerjaan itu ada upahnya, dan setiap perkataan itu ada
    jawabannya” (Al Hadits) 
“Jaga
    lidahmu untuk berujar dari petaka, sebab petaka bergantung pada ucapan” (Mutiara Islami) 
“Perkataan
    itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum” 
“Tergelincirnya
    kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah” 
“Sebaik
    – baik perkataan itu ialah yang sedikit tapi memberikan kejelasan” 
“Perhatikanlah
    apa – apa yang dikatakan dan janganlah memperhatikan siapa yang mengatakan” (Mutiara Islami) 
“Sebelum
    memanah, isi dulu tempat anak panahnya (Sebelum berbicara isi dulu
    pengetahuan kita)” 
“Jangan
    berbicara tanpa ilmu (dalil)” 
“Berhati
    – matilah kalau lidahmu akan memukul lehermu sendiri” 
Kata Mutiara Islam Tentang Pergaulan 
“Tidaklah
    seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya
    melalui raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya” (Utsman bin’Alfan) 
“Iringlah
    kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergauilah
    semua manusia dengan budi pekerti yang baik”
    (Al Haditz) 
“Hendaknya
    kau senang pada majelis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang
    yang kau jumpai dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas
    kebenaran” (Al Hadits) 
“Tak
    seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa
    dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila ia meminta
    nasihat kepadamu nasihatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah
    bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu);
    bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hartarkanlah
    (jenazahnya)” (Al Hadits) 
“Kamu tidak  bisa memperoleh
    simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik dan
    dengan akhlak yang baik” (Al Hadits) 
“Pergaulilah
    orang yang jujur dan menepati janji” 
“Hindarilah
    bergurau, karena bergurau melenyapkan cahaya imanmu” 
“Gerak
    – gerik seseorang itu menunjukkan rahasianya” 
“Jangan
    berteman dengan orang yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau
    kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali” (Imam Ghozali) 
“Apabila
    kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doa kepada Allah, tapi di sisi
    lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara, maka jauhilah orang itu” (Abdul Qasim an-Nawwawi) 
“Berhati
    – hatilah dari berteman dengan: Ulama yang bersikap tidak peduli, pecinta
    ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin – pemimpin yang lalai” (Sahl bin Abdullah) 
“Teman
    yang tidak membantu dalam kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling
    membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam
    setiap masa, akan tetapi usahaku itu sia-sia belaka” (Imam Syafii) 
“Berteman
    dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajaka hawa nafsunya sungguh
    lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka
    terhadap nafsunya” (Ibnu Athaillah
    as-Sakandari) 
:Hati
    – hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat
    di dalamnya. Berapa banyak senda gurau antara dua sahabat yang berakhir
    pada perkelahian” (Abu Sulaiman ad-Darani) 
“Dunia
    adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah takwa, dan
    labanya adalah surya” (Abu Sulaiman ad-Darani) 
“Pergaulan
    mempengaruhi didikan otak. Untuk kebersihan jiwa hendaklah bergaul dengan
    orang – orang beradab dan berbudi mulia yang dapat kita kutip manfaatnya” (Hamka) 
“Teman
    manusia yang sebenar ialah akal dan musuhnya yang celaka ialah jahil” (Ali bin Abi Talib) 
“Selemah
    – lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat dan orang yang
    lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia – yiakan sahabat yang telah
    dicari” (Ali bin Abi Thalib) 
“Orang
    yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku” (Umar bin Khathab) 
“Persaudarailah
    kawan dan minyakilah lawan (Perkuat hubungan dengan teman, dan tetap
    berbuat baik meskipun kepada lawan)” (Mutiara Islami) 
“Saudaramu
    adalah orang yang berkata benar kepadamu. Teman sejati adalah orang yang
    mengatakan apa adanya. Tidak menjilat, tidak mengada-ada” (Mutiara Islami) 
“Sesungguhnya
    perumpamaan berkawan dengan orang yang saleh dan berkawan dengan orang
    jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup dapur
    tukang besi. Penjual mnyak wangi, dia mungkin akan memberikan kamu atau
    kamu akan beli darinya. Tetapi peniup dapur tukan besi, mungkin dia akan membakar
    pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap” (Al Hadits) 
“Seseorang
    adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu
    berhati – hati dalam memilih kawan pendamping”
    (Al Hadits) 
“Jangan
    pernah berjanji untuk selalu bisa mengatasi permasalahan sahabatmu, namun
    berjanjilah untuk selalu bersamanya ketika permasalahan menimpanya”
    (Mutiara Islami) 
“Seorang
    menjadi kuat karena banyak kawannya” (Al
    Hadits) 
“Teman
    sejati bukanlah teman yang dapat menghilangkan semua masalahmu, namun yang
    pasti ia tidak akan menghilang saat masalah datang kepadamu” (Mutiara Islami) 
“Jangan
    pernah menyakiti sahabatmu karena sahabat adalah cara-Nya menunjukkan bahwa
    Ia tidak ingin engkau menjalani hidupmu seorang diri” (Mutiara Islami) 
“Orang
    yang mencari teman sempurna lagi tiada cela, maka selamanya dia tidak akan
    punya teman” (Mutiara Islami) 
“Kecintaan
    teman sejati itu, akan tampak pada waktu kita kesulitan” 
“Sebaik
    – baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku” 
“Musuh
    yang pandai, lebih baik daripada kawan yang bodoh” 
“Temanmu
    ialah orang yang membuatmu menangis bukan orang yang membuatmu tertawa” (Mutiara Islami) 
“Di
    waktu susahlah teman sejati teruji” 
“Siapa
    pun orang yang sedikit benarnya / kejujurannya, sedikit pula lah temannya” (Mutiara Islami) 
— |