Minta
Didoakan Saat Memberikan Sedekah, Bolehkah?
Oleh:
Badrul Tamam
Al-Hamdulillah,
segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk
Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Di
antara kebiasaan sebagian orang saat memberikan sedekah kepada fakir miskin
atau anak yatim, ia meminta didoakan. Beragam cara meyerahkan sedekah tersebut.
Dan beragam pula isi doa yang diminta, dari kebaikan urusan dunia sampai urusan
akhirat. Apakah meminta didoakan semacam ini dibolehkan?
Jika
permintaan tersebut adalah sesuatu yang biasa, artinya tidak ada unsur
penghinaan dan menyusahkan yang diberi maka tidak mengapa. Karena terdapat
dalil yang menjelaskan bahwa orang yang bersedekah itu didoakan kebaikan
untuknya.
Allah
Ta'ala berfirman,
"Ambillah
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui." (QS. Al-Taubah: 103)
Di
dalam shahihain, dari hadits Abdullah bin Abi Aufa: Apabila ada satu kaum
datang kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan membawa
sedekahnya, maka beliau berdoa: Allaahumma Shalli 'Alaihim (Ya Allah
limpahkan shalawat atas mereka.) lalu datanglah ayahku, Abu Aufa dengan membawa
sedekahnya, lalu Nabi berdoa:
Imam
al-Bukhari membuat bab dalam shahihnya, "Bab shalawat iman dan doanya
untuk pemilik shadaqah (pensedekah)". Imam Muslim juga menulis bab atas
hadits di atas dengan redaksi: Bab Du'a untuk orang yang datang membawa
shadaqah.
Imam
al-Nawawi berkata, "Yang masyhur dalam Madhab kami dan madhab para ulama
secara keseluruhan, bahwa doa untuk orang yang menyerahkan zakat adalah sunnah
mustahabbah."
. . . yang lebih utama dan sempurna orang yang bersedekah tidak
meminta didoakan oleh orang yang diberi sedekah; karena hal itu lebih sempurna
pahalanya. . .
Meminta
didoakan juga tidak bertentangan dengan firman Allah,
"Sesungguhnya
Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami
tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih."
(QS. Al-Insan: 9)
Ibnu
Katsir berkata dalam menafsirkan ayat ini, "Maksudnya: mereka memberi
makan kepada orang-orang sementara mereka sendiri membutuhkan dan menyukai
makanan terebut. Mereka berkata dengan lisan hal: " Sesungguhnya Kami
memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah."
Maksudnya: mengharap pahala dan keridhaan Allah. "Kami tidak
menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih,"
maksudnya: kami tidak meminta balasan (materi) yang setimpal dan tidak berharap
kalian berterima kasih kepada kami di depan manusia."
Maka
meminta doa tidaklah berlawanan dengan isi ayat di atas karena ia tidak meminta
balasan duniawi dan tidak pula pujian serta sanjungan di hadapan manusia.
Namun
tentunya, yang lebih utama dan sempurna orang yang bersedekah tidak meminta
didoakan oleh orang yang diberi sedekah; karena hal itu lebih sempurna dan
mengekalkan pahalanya.
. . . Maka yang paling utama seseorang bersedekah dengan tetap
memuliakan orang yang diberi serta tidak membuat mereka susah. Jika perlu
sedekah yang dikeluarkannya diantar ke rumah orang yang diberi. . .
Jika
Permintaan Tersebut Menyusahkan
Terkadang
orang yang memberikan sedekah kepada orang miskin atau anak yatim mengumpulkan
mereka di satu majelis dan meminta mereka duduk lama di situ untuk melantunkan
zikir dan doa-doa kebaikan untuk dirinya. Jika demikian, maka permintaan
tersebut bisa berakibat menghinakan kaum fuqara' dan yatama di hadapan manusia,
sehingga orang-orang melihat mereka sebelah mata. Juga membuat mereka susah
karena harus duduk lama dan menunggu agar dapat sedekah. Jika ini yang terjadi,
maka meminta didoakan dengan cara seperti ini dilarang berdasarkan firman Allah
Ta'ala,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar